Gabriel Jesus Ingin Memenangkan Segalanya Di Arsenal
By ommed
nusakini.com - Ada beberapa kemungkinan lain, dengan beberapa klub mengincar sang pemain internasional Brasil pada musim panas ini, namun hatinya mantap pindah ke Arsenal.
Bagi Jesus, ini tentang keyakinan, tentang proyek yang sedang berjalan di Arsenal dan tentang keyakinan bahwa ambisinya dapat terpenuhi di Emirates Stadium.
Itulah mengapa ia pindah dari Manchester City ke Arsenal dengan nilai transfer £45 juta, dan saat ia bersiap untuk melakukan debutnya bersama The Gunners dalam laga uji coba pramusim lawan Nurnberg, Sabtu (9/7).
"Dalam hidup saya, saya selalu menyukai proyek," katanya. "Ketika Edu datang untuk berbicara dengan saya, saya sangat senang dengan ide-ide klub. Cara mereka ingin pergi, hal-hal yang ingin mereka lakukan."
"Lalu saya cukup yakin saya akan pindah ke Arsenal. Tapi setelah saya berbicara dengan Mikel, saya yakin 100 persen. Karena saya percaya padanya. Karena saya percaya pada klub besar ini. Dan saya percaya pada diri saya sendiri dan juga para pemain."
"Ada banyak talenta di sini. Pemain yang sangat bagus. Dan pemain muda. Seperti saya, saya masih muda. Jadi semua orang bersama-sama dalam hal ini. Seperti sebuah keluarga. Itulah yang saya inginkan."
Jesus menambahkan: "Saya sudah pernah bekerja dengan Mikel, jadi saya tahu ide-idenya sedikit. Saya tahu cara ia ingin bermain. Saya pikir itu sangat mirip dengan Pep Guardiola dan saya pikir itu cocok. Saya datang untuk mencoba membantu para pemain dan saya akan mencoba belajar dengan mereka juga. Sebagai sebuah keluarga."
"Saya sangat senang dengan tim ini. Senang melihat semua orang ketika saya bergabung dengan klub pada hari pertama."
"Sebuah keluarga besar di sini. Kami akan bermain dengan baik, berlatih dengan baik dan di akhir musim, saya cukup yakin, kami akan memenangkan sesuatu."
Memenangkan sesuatu bukanlah hal baru bagi Jesus. Bahkan, sejak ia tiba di Inggris dari Brasil pada Januari 2017, tidak banyak pemain yang bisa menyamai pencapaian luar biasanya.
Ia mengangkat gelar Liga Primer dalam empat kesempatan saat bersama tim Guardiola, sementara juga memenangkan tiga medali Piala Liga selama di Etihad, serta satu Piala FA.
Mental juara sudah mendarah daging dalam dirinya, dna itulah sebabnya Arteta sangat ingin membawanya ke Arsenal dan menjadikannya sebagai figur sentral dalam lini depan barunya.
Jesus sendiri bersikeras ia tidak akan mau pindah ke Arsenal apabila dirinya tidak yakin bisa menambah koleksi prestasinya di London utara.
"Pertama-tama, [saya perlu] beradaptasi," katanya. "Beradaptasi dengan klub, beradaptasi dengan para pemain, cara mereka bermain dan gaya mereka. Setelah itu, segala sesuatu yang lain akan datang secara alami. Ini adalah sepakbola. Sepakbola sama di mana-mana."
"Kemudian di akhir musim saya ingin memenangkan sesuatu. Menangkan piala. Seperti semua orang di sini, di Arsenal. Itulah satu-satunya cara untuk mencatatkan nama saya dalam sejarah klub besar ini."
Jesus menambahkan: "Ini adalah klub besar dengan proyek besar. Ketika Edu menjelaskan kepada saya apa yang mereka inginkan untuk masa depan, saya sangat bersemangat untuk bergabung dengan Arsenal karena saya menyukai proyek ini."
"Saya ingin memenangkan trofi. Saya ingin memenangkan segalanya."
Ketika ia tumbuh sebagai seorang anak di Sao Paulo, Jesus tidak bisa sering menonton sepakbola Eropa.
Namun ketika ia bisa melakukannya, ada satu pemain yang selalu diingatnya. Thierry Henry.
Jesus tumbuh dengan mengidolakan pemain Prancis itu, tetapi saat ia bersiap memulai petualangannya di Arsenal, pemain Brasil itu lebih tertarik untuk mengukir jejaknya sendiri ketimbang mengikuti kesuksesan Henry.
"Ketika Anda mengatakan Arsenal, maksud Anda adalah Thierry Henry," kata Jesus. "Thierry unik, ia adalah salah satu pemain terhebat yang pernah ada."
"Tapi saya tidak ingin menjadi Thierry Henry yang baru. Saya ingin membuat diri saya terkenal dalam sejarah klub ini."
"Saya akan berada di sana: 90 menit per pertandingan di dalam kotak [penalti], mencoba mencetak gol, mencoba membantu. Tidak hanya dengan gol, juga dengan assist. Menjaga bola. Lari, dengan gaya saya. Tidak pernah berhenti."
"Membantu tim saya, membantu rekan satu tim saya. Ya, itu saya." (gi/om)